Rabu, 12 Agustus 2009

Sungai Kehidupan

hidup mengalir di antara sungai-sungai mencari muara sukses
berakhir di perut cacing

mengapakah kita terus mencari sementara semua dihadapan kita
mengapa bernafsu tuk memiliki padahal kita dimiliki
tidak! sadarku berkata.
ternyata semua tidak berarti
karena arti dibentuk pikiran kita
entah dulu atau esok
tak perlu arti tuk bertindak
tak perlu niat jika tlah ikhlas

biarkan Nitcshe pesimis melihat semesta menuju kiamat,
kita melihat dekadensi berlomba dengan kemunduran
sambil merasakan tubuh menua dan jiwa melemah
wahai kemanakah popularisme yang dahulu menerbangkanmu?
wahai dimanakah kekayaan ketika tubuh terkapar?
wahai mengapa kekuasaan menjadi tak berarti?
adakah teman dan saudara sebelum hidup dan sesudahnya?
jiwaku bertanya tentang kebebasan
tapi kita bebas memilih sedangkan pilihan ternyata tiada
engkau terkepung wahai karakter
lalu kuterjunkan diriku di dunia
mengabarkan sungai-sungai yang disediakan
tuk menuju kekuasaan, popularitas dan kekayaan
yang tersebar diseluruh muara
menorong renang menunggu waktu
dan
kudapatkan diriku memilih
memainkan pikiran tuk bahagia
tanpa perlu hari esok
di sana kebebasan kuperoleh
di situ kekuasaan dilimpahkan
semua sesukaku
kuambil atau tidak
tapi mauku dilenyapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar